Tentang Cinta
Jangan sampai karena terlalu sibuk memilih bintang yang paling terang, kita kehilangan sinar rembulan.
Pada kesempatan yang sangat berbahagia ini saya akan bercerita tentang cinta, sedikit banyak berisi kealaian-kelalaian yang fana ya..... :D
Emmmm kalimat pertama itu tuh ungkapan bagi jomblowan jomblowati yang masih jadi fakir cinta di tahun 2019. Sebagai manusia yang tercipta dengan sebaik-baiknya bentuk sudah sepantasnya kita mampu berkompetisi secara sehat untuk mendapatkan pasangan hidup. Akan tetapi, dengan dalih kesempurnaan yang dimiliki, beberapa insan seakan “sok jual mahal” untuk mendapatkan sesosok gandengan.
Sebenarnya itu gak salah sih, tapi bukan berarti bener juga. Jika kita memercayai setiap manusia terlahir dengan sebaik-baiknya makhluk, bukankah pilah-memilih tidak begitu perlu diperhitungkan? “Rezeki, mati, dan JODOH sudah ada yang ngatur.” Ungkapan itu pasti sudah bolak-balik jalan-jalan di telinga kita.
“Sudah takdir.”
“Gak usah dipikir.”
Sebenarnya sesimple itu kita menjudge seorang jodoh. Iya sesimple itu pula kita memilih jodoh.
“Jangan terlalu menyibukkan diri dengan perkara yang tidak penting”
Eits.... bukan jodoh lho yang tidak penting, tapi terlalu memilah-milah jodoh. Kata kerja tersebut yang masuk kategori tidak penting. Jadi untuk teman-teman yang sudah memiliki jodoh versi kalian masing-masing, bersyukurlah!!!.
Gak usah neko-neko!!!.
Pertahankan!!!
Kamu bukanlah orang yang paling sempurna di dunia ini. Jadi jika sekarang kamu sudah bersanding dengan seseorang meski belum ada ikatan, hargai dia! Jaga dia! Buat dia bahagia semampumu!
Kalaupun ia bukan jodohmu versi-Nya, santai saja. Toh kita meyakini semua manusia terlahir dengan sebaik-baiknya makhluk. Jadi antara dia dan doi sama-sama berbobot. Mungkin kita melepas macan dan mendapat singa. Sama saja.
Yang perlu kita lakukan adalah menjaga diri kita. Menjaga hati kita. Karena hanya itu yang kita bisa untuk sekadar setia kepada pilihan kita. Kita tidak berhak mengekang seseorang untuk terus berada pada koridor jalan keinginan kita. Ya, memang kita siapa?

Komentar
Posting Komentar