Selembar Lima Puluh Ribuan

Saya masih ingat tentang mimpi tadi malam. Mimpi yang ku anggap bertalian dengan kejadian pagi ini.
Fyi aku punya piutang pada seseorang, gak gede sih—tapi rela bagi-bagi—cuma 50 ribu. Entah sedang kepikiran duit atau memang butuh duit, piutang itu masuk ke dalam mimpi indahku semalam. Aku masih ingat bertemu dia di sebuah jalan, sosoknya langsung mengingatkanku untuk menagih utang yang sudah menginjak satu tahun belum juga dibayar. 
Entah karena aku belas kasihan atau mungkin tidak tega, aku mengurungkan niatku menagih utang. Kami hanya bersua sambil sedikit bercerita tentang masing-masing kegiatan terbaru kami. Tidak lama berselang kami mulai melanjutkan langkah kaki, dia berjalan membelakangiku dan aku pun berjalan menjauhinya.
Entahlah, mimpi memang kadang tak sesuai ekspektasi. Padahal kita lah satu-satunya aktor yang berperan dalam mimpi itu. 
Singkat cerita tatkala hari mulai pagi, aku memulai rutinitas kerja seperti biasa. Keadaan baik-baik saja. Tidak ada perubahan dari hari-hari yang sudah terlewati. Hingga pukul 09.10 WIB aku dihampiri oleh seorang Warga Binaan. Ia mendatangiku sambil curhat bahwa ia tidak memiliki uang yang cukup untuk mengikuti apel Bapas di Pekalongan. Dilihat dari gelagat dan gerak-geriknya saya sudah bisa menebak ia mau utang. “Gimana??? Mau utang???” Tanpa terkendali mulutku langsung melontarkan pertanyaan manis. Dan benar saja, ia mendatangiku untuk ngutang. 
Ya tanpa pikir panjang langsung ku sodorkan selembar 50 ribuan kepadanya. Ia langsung mengucapkan terimakasih yang panjang dan bertele-tele dengan menjanjikan akan membayar lewat transfer atau ke rumahku nanti.
Ah aku sih ga terlalu mikirin dibayar, kalau dibayar ya syukur, kalau tidak pun ya anggap saja sedekah. Terlepas dari ia benar-benar akan membayar atau tidak, aku niatnya hanya menolong. Mungkin bisa jadi ia hanya “mbodoni” saya, atau mungkin menipu dengan kedok gak punya uang . Kalaupun dia berniat jahat pun bagiku gak masalah. Toh dengan uang 50 ribu saya ga bakal langsung jadi orang kaya kan??? Tapi dengan uang 50 ribu itu ia bisa apel Bapas di Pekalongan dan bebas dari Lapas ini. 

Jangan berat untuk berbagi ya....

Jadi kesimpulannya, uang 50 ribu di mimpi saya yang tidak saya tagih saya tambahan 50 ribu lagi. 


*Semoga dibayar 😂

Komentar

Postingan Populer