Pengalaman USM PKN STAN Tahap Test Kesehatan

Pengalaman USM PKN STAN Tahap Tes Kesehatan

Ujian Seleksi Masuk PKN STAN selanjutnya adalah Tes Kesehatan. Di tahap ini peserta dites kesehatannya mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Tes tahap ini tidak terlalu sulit jika dibandingkan dengan tes tahap sebekumnya. Akan tetapi pada tes ini indikator penilaian sangat sedikit sehingga persaingan nilai antar peserta pun menjadi sangat ketat.

Tes kesehatan PKN STAN dibagi mrnjadi dua, yaitu tes kesehatan badan dan tes lari 12 menit dan shutle run.
Tes kesehatan badan melliputi berbagai tes yang menyangkut tentang kesehatan badan peserta. Dulu saya mengikuti tes ini di Kantor Kepabean dan Cukai Jawa Tengah. Saat memasuki gerbang kita akan diberi nomor antrian tes. Saya mendapatkan nomor antrian 500an waktu itu. Saya masih ingat, saya berangkat tes dari rumah teman saya yang di Semarang jam 4 pagi, dan ternyata saya mendapatkan antrian kloter terakhir.

Selesai mendapat nomor antrian, kita diarahkan ke dalam gedung untuk menginput data peserta. Lagi lagi disini terjadi antrian yang cukup pajang. Singkat cerita, kira-kira pukul 10 WIB antrian selesai dan saya langsung masuk ke ruangan tes kesehatan. Tes yang pertama dilakukan adalah pengukuran berat badan dan tinggi badan. Disitu dituliskan tinggi badan saya 167 cm dengan berat badan 52 kg dan diberi keterangan under weight. Saya tidak taahu menahu apa arti keterangan tersebut, tapi saya yakin itu akan berpengaruh terhadap nilai saya.

Melupakan hasil tes yang sebelumnya, saya langsung menjalani tes tensi darah. Saya harap-harap cemas dalam menjalani tes yang satu ini. Selain karena malam sebelum tes saya tidak bisa tidur, beberapa kali saya melakukan tensi di Puskesmas dan hasilnya selalu tidak normal. Akan tetapi dengan izin Allah alhamdulillah saya dinyatakan normal. 

Selanjutnya saya menjalani tes mata. Tanpa sedikitpun kendala Alhamdulillah mata saya dinyatakan normal.

Tes berikutnya adalah tes kesehatan badan. Saya berbaring di meja pasien dengan telanjang dada. Dokterpun memeriksa kesehatan badan saya mulai dari THT hingga ambein. Selesai pemeriksaan ini saya hanya mendapatkan surat yang
bahkan saya tidak tahu apa isinya.

Selanjutnya peserta tes berangkat menuju Lapangan Terang Bangsa untuk melakukan tes kebugaran. Karena nomor antrian yang akhir, saya mendapatkan giliran lari 12 menit dan shutle run jam 11.30 siang.

Dalam panas yang luar biasa sangat, saya mencoba terus lari dan lari. Namun apa daya. Saya tak cukup hebat. Alhasil saya hanya mampu mendapatkan 5 putaran lebih 2/3 dan waktu tempuh shutle run yang tidak saya ketahui.

Harap-harap cemas dengan hasil seleksi ini, saya terlebih dahulu mempersiapkan CAT(Computer Assisment Test). Setidaknya jika rezeki saya lolos tahap kesehatan saya sudah selangkah lebih dulu untuk tes akhir ini.

Akan tetapi ternyata Allah berkata lain. Saat pengumuman tes kesehatan dikeluarkan, nama saya tidak masuk ke dalam nama-nama peserta yang dinyatakan lolos. Akhirnya usai sudah perjuanganku untuk masuk kampus yang ku idam-idamkan ini.

Komentar

Postingan Populer